BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aset
yang paling berharga bagi manusia. Salah satu usaha terbaik yang dapat kita
lakukan untuk menjaga aset yang paling berharga tersebut adalah dengan cara
berolahraga. Dan salah satu olahraga yang sangat menyenangkan, serta dapat
menjadi pilihan adalah olahraga permainan.
Dengan masuknya olahraga bola voli
ke dalam daftar cabang olahraga nasional dan internasional, maka olahraga inipun tidak hanya memberikan
keuntungan dalam bentuk kesehatan saja tetapi memberikan banyak
manfaat bagi tubuh kita. Dengan diadakannya kejuaraan-kejuaraan atau olimpiade bola voli tingkat
nasional dan internasional, telah banyak masyarakat yang berhasil dengan
mengikuti olahraga ini.
Permainan bola voli merupakan
olahraga yang telah berhasil masuk dalam dunia olahraga. Permainan bola voli merupakan
salah satu cabang olahraga yang telah cukup lama dikenal masyarakat sebagai
olahraga di dunia. Bola voli telah berhasil merebut hati para penggemar maupun pecinta olahraga bola besar yang dulunya hanya hobi menonton permainannya. Secara
sederhana, permainan bola voli dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang olahraga
permainan yang dimainkan oleh dua tim yang saling berhadapan yang dipisahkan atau dibatasi oleh
net yang cukup tinggi. Permainan dilakukan di dalam sebuah lapangan yang
berbentuk persegi panjang. Kedua tim memiliki kesempatan untuk dapat memukul
atau menyentuh bola maksimal sebanyak tiga kali, sebelum akhirnya bola tersebut
harus dioper ke wilayah lawan.
Bola voli ini merupakan salah satu
cabang olahraga yang memiliki cakupan universal. Artinya, cabang olahraga
permainan ini telah menyebar ke pelosok-pelosok perkampungan. Dan olahraga ini
juga dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan. Biaya yang dibutuhkan
untuk olahraga inipun tidak terlalu mahal, karena pada dasarnya hanya membutuhkan
bola voli, net beserta tiangnya, dan lapangan. Dalam satu tim terdiri dari
enam orang yang memiliki peranan masing-masing.
1.2. Tujuan
1.
Sebagai salah satu syarat untuk
dilantik menjadi Anggota Muda Unit Kegiatan Olahraga Universita Andalas.
2.
Supaya kita lebih memahami
permainan bola voli.
3.
Diharapkan setelah membaca
makalah ini, pembaca dapat
memahami sejarah, tujuan, teknik permainan, peralatan, serta peraturan-peraturan yang ada dalam
permainan bola voli.
4.
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam bermain bola voli.
1.3. Manfaat
1.
Agar penulis dan pembaca lebih dapat
mengetahui peraturan-peraturan serta teknik-teknik dalam permainan bola voli.
2.
Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi pembaca.
BAB II
ISI
2.1. Sejarah Permainan
Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada
tahun 1985. Ia adalah seorang Pembina Pendidikan Jasmani pada Young Men
Christian Association (YMCA) di Holyoke , Massachusetts, Amerika Serikat. Ia
menemukan sebuah permainan bernama mintonette dalam usahanya memenuhi keinginan
para pengusaha lokal yang menganggap permainan bola basket terlalu menghabiskan
tenaga dan kurang menyenangkan. Mintonette hampir serupa dengan permainan
badminton. Jumlah pemain disini tak terbatas sesuai dengan tujuan semula.
William G. Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk
mengembangkan permainan tersebut agar mencapai cabang olahraga yang
dipertandingkan. Nama permainan kemudian menjadi “volley ball” yang artinya
kurang lebih mem-volley bola berganti-ganti. Perkembangan permainan bola voli
pada waktu itu di Amerika Serikat sangat cepat berkat usaha William G. Morgan.
Tahun 1922 YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bola
voli di Negara Amerika Serikat. Pada saat perang dunia I, tentara-tentara
sekutu menyebarluaskan permainan ini ke negara-negara di Asia dan Eropa
terutama negara Jepang, Cina, India, Filipina, Peraancis, Rusia, Estonia,
Latvia, Ceko-Slovakia, Rumania, Yugoslavia dan Jerman.
Dalam perang dunia II permainan tersebar di seluruh dunia
terutama di Eropa dan Asia. Setelah perang dunia II prestasi dan popularitas
bola voli di USA menurun, sedang di Negara lain terutama Eropa Timur dan Asia
berkembang sangat pesat dan massal.
Mengingat turnamen bola voli yang pertama tahun 1947 di
Polandia pesertanya cukup banyak, maka pada tahun 1948 I.V.B.F (International
Volley Ball Federation) didirikan yang beranggota 15 negara.
Guru-guru
pendidikan jasmani didatangkan dari negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga
umumnya bola voli khususnya. Disamping guru-guru pendidikan jasmani, tentara
Belanda juga memiliki andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di
Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, di lapangan terbuka dan
mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda sendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh
lapisan masyarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh
Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 Januari 1955 PBVSI
(Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan
kejuaraan nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik
ke dalam maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola
voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di
Jakarta, baik untuk pria maupun wanitanya.
Pertandingan bola
voli masuk acara resmi dalam acara PON II 1951 di Jakarta dan POM I di
Yogyakarta tahun 1951. Setelah tahun 1962 perkembangan bla voli seperti jamur
tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah
air.
Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan
dalam kejuaraan nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, dimana angka
menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan
bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu
tangkis.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia,
PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia
di Athena yang berlangsung dari tanggal 3-12 September 1989. Tim bola voli
yunior ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh Kanwar, serta pelatih
dari Jepang Hideto Nishhioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos
Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (Pusat Kesehatan Olahraga Nasional) Kantor
KEMENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putta tersebut, sebagai juaranya
adalah :
1.
Uni Soviet
2.
Jepang
3.
Brazil
4.
Bulgaria
5.
Kuba
6.
Yunani
7.
Polandia
Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke
15. Dalam periode dibawah pimpinan Ketua Umum PBVSI Jenderal (Pol) Drs.
Mochammad Sanusi, perbolavolian makin meningkat baik dari jumlahnya perkumpulan
yang ada maupun dari lancarnya sistem kompetisi yang berlangsung sampai dengan
kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.
2.2. Ukuran Dan Gambar Lapangan
Ukuran lapangan
bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Garis batas serang untuk pemain
belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi
lapangan adalah 5 cm. Ukuran tinggi net
putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter. Lihat pada gambar 1
Gambar Lapangan Bola Voli
2.3
Perlengkapan Permainan
Adapun beberapa perlengkapan
permainan voli adalah :
1.
Pemain
Pemain bola voli yang
terdiri dari 6 orang pemain inti.
2.
Lapangan
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18
meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis
tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.
3.
Bola voli
Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm,
dengan berat 260 hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya
sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).
4. Net atau jaring
Panjang Net :
9,5 m
Lebar Net : 1 m
Mata Jaring : 10 cm
Tinggi tiang Putera : 2,43 m
Tinggi tiang Puteri : 2,24 m
Antene rood line : 10 cm
Tinggi/panjang antene : 1,80 m
Garis tengah diameter : 1 cm
Lebar Net : 1 m
Mata Jaring : 10 cm
Tinggi tiang Putera : 2,43 m
Tinggi tiang Puteri : 2,24 m
Antene rood line : 10 cm
Tinggi/panjang antene : 1,80 m
Garis tengah diameter : 1 cm
5.
Kostum
Kostum yang dipakai tosser dengan 5 pemain lain warnanya berbeda. Gunanya
agar mudah dikenal.
2.4. Peraturan Permainan
Permainan ini
dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan
berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu. Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser
(atau setter), spiker (smash), libero, dan defender
(pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas
untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker
bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero
adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash
bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk
menerima serangan dari lawan.
Permainan
voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser
harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa
yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan
dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan.
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang
pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu untuk
memenangkan suatu babak.
Rotasi Permainan Voli
2.4.1. Penghitungan Angka
Adapun beberapa aturan permainan dari bola voli adalah:
- Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
- Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai
2.4.2.
Sistem
Pertandingan
1.
Sistem
pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari
8 tim
dan akan disitribusikan ke
dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
2.
Setiap
tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan
4 pemain cadangan.
3.
Pergantian
pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
4.
Pertandingan
tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang
bermain untuk cabang olahraga yang lain.
5.
Jumlah
pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
6.
Apabila
di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
7.
Setiap
pertandingan berlangsung 3 babak (best of
three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke
tiga tidak perlu dilaksanakan.
8.
Sistem
hitungan yang digunakan adalah 25 rally
point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2
poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
9.
Kemenangan
dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih
mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang
dimainkan.
10.
Kesalahan meliputi:
a.
Pemain
menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
b.
Tidak
boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa
mengenai dasar lapangan.
c.
Bola
yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh
permukaan lapangan.
d.
Pada
saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan,
begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung
sebagai poin bagi lawan.
e.
Seluruh
pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
f.
Pemain
melakukan spike di atas lapangan
lawan.
g.
Seluruh
bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
h.
Para
pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
11.
Setiap
team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3)
maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat
setelah tim lawan mencapai angka 13.
12.
Time
out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
13.
Diluar
dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
internasional.
14.
Kesalahan dan sanksinya.
2.4.3.
Sanksi
Dalam permainan bola voli juga terdapat kesalahan yang akan dikenakan
sanksi. Tingkat sanksi yang diberikan sesuai dengan kesalahan yang dibuat.
1. Salah Sikap
Sikap tidak sopan seorang pemain
terhadap lawan, petugas, regunya sendiri, ataupun penonton dibedakan menjadi 3
kategori, yaitu :
a. Sikap kasar
Perbuatan melawn atau tidak
sopan, mengucapkan kata –kata kotor.
b. Sikap menyerang
Memfitnah,
menghina, atau memukul.
c. Menyerang
Serangan fisik atau tindakan untuk menyerang.
2. Tingkat Sanksi
Berdasarkan tingkat
kesalahannya, sanksi dibedakan menjadi :
a. Peringatan Untuk kesalahan sikap kasar yang pertama,
diberi peringatan kepada yang bersangkutan secara lisan atau dengan isyarat
tangan.
b. Hukuman (penalti) Salah sikap yang kedua dalam
pertandingan yang sama oleh pemain yang sama atau pemain yang lain dihukum
dengan kehilangan satu rally. Regu lawan mendapat angka dan berhak melakukan
servis.
c. Dikeluarkan terhadap kesalahan sikap kasar yang ketiga,
dalam pertandingan yang sama oleh pemain yang sama dikenakan sanksi
dikeluarkan.
d. Diskualifikasi terhadap kesalahan penyerangan fisik yang
pertama dikenakan sanksi diskualifikasi.
2.5. Teknik Dalam Permainan
Teknik dasar permainan bola voli :
Teknik Dengan Bola
2.5.1. Service
untuk menyajikan bola pertama.
a. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan,
lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan
kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki
sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan
dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan ke kaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan
tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang
kedepan.
Jenis-jenis Underhand Service
a. Back Spin Underhand Serve : Bola
berputar kebelakang.
b. Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola
berputar keatas.
c. Inside Spin Underhand Serve : Bola
berputar kedalam.
d. Outside Spin Underhand Serve : Bola
berputar keluar.
b. Overhead Service
Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan
kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola,
tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan
dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala didepan bahu,
dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak
menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan
berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka
bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh
tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan
tangan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus
dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.
Jenis- jenis Overhead Service
a. Top Spin
Overhead Serve : Bola berputar keatas.
b. Inside
Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
c. Outside
Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
d. Drive
Overhead Serve : Bola berputar keatas.
c.
Floating
Service
a. Frontal Floating
Service : Bola mengapung kekiri dan
kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan
yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang
sebelum melempar bola. Bola dilempar
rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku.
Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan
tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan
tidak ada gerakan lanjutan.
b. Side Floating
Service : Bola mengapung kearah vertikal.
Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan.
Bola dipegang dengan lengan menjulur kira-kira setinggi kepala. Lengan pemukul
diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan
kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar
rendah. Lengan dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan
tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain.
Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan
dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang
digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola,
kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah
melewati kaki yang satunya.
d.
Jump
Service
Jump Serve
merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan,
sebuah team memerlukan minimal 2 sampai
3 orang jump server yang dapat
mengacaukan irama permainan lawan.
Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
a.
Dapat
menjatuhkan mental lawan.
b.
Mempersulit
lawan untuk membangun serangan.
c.
Memudahkan
blocker untuk melakukan bendungan.
d.
Memudahkan
kerja defender.
Teknik Jump Serve :
Adapun teknik Jump
Serve adalah :
a.
Awalan
± 4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
b.
Lompat
pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
c.
Lemparan
tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah
mengontrol putaran bola kedepan.
d.
Ayunan
tangan sama seperti melakukan spike
bola tinggi (open spike).
e.
Step
ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.
f.
Gerakan
harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah-patah .
Cara Melatih
1.
Untuk
control spike, latihan diberikan
mulai 3 m atau di garis
serang, bola dilempar sendiri dan spike.
Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian mundur dan lakukan pada jarak 4 m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat melatih akurasi
pukulan.
2.
Latihan
dapat digabung dengan receive, agar
terbiasa dengan penerimaan jump serve.
3.
Pemain
harus tahu bahwa jarak pukulan lurus dengan pukulan menyilang berbeda jaraknya
± 2 m, sehingga gerakan lengan dan pergelangan tangan pada saat
memukulpun harus berbeda.
4.
Kontak
pukulan pada bola dari jarak 3 m
berbeda dengan kontak pada bola pada garis belakang, semakin kebelakang kontak
makin dibawah bola.
5.
Pemukul
tangan kanan sebaiknya melempar bola dengan tangan kanan.
6.
Latih
pemain secara berpasangan untuk melempar bola tanpa awalan dan tanpa lompatan dari
garis belakang dan jatuhnya bola harus pada posisi yang sama didalam lapangan.
7.
Konsentrasi dalam jump serve
sangat diperlukan, berikan latihan dengan target 10 bola untuk setiap posisi
dan lakukan 3 kali dalam 1 minggu.
2.5.2. Pass
bawah berguna untuk passing dan umpan. Cara
melakukannya :
1.
Pemain
melakukan sikap siap.
2.
Kedua tangan rapat
dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan badan.
3.
Sikap
tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135º menjadi
45º. Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai
lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai
dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
4.
Kembali
kepada sikap siap.
Jenis-Jenis Pass Bawah
1. Pass bawah dua tangan
2. Pass bawah satu tangan
3. Pass bawah bergulir kesamping
4. Pass bawah setengah bergulir
kebelakang
5. Pass bawah meluncur kedepan
2.5.3. Pass atas berguna untuk passing dan umpan.
Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas,
sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan
tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
Adapun cara melakukannya adalah :
1.
Pemain
melakukan sikap siap.
2.
Badan
dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua
tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
3.
Tungkai
ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan
muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari-jari tangan.
4.
Tungkai
dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan atas
dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
5.
Kembali
kepada sikap siap.
Jenis-Jenis Pass Atas
1. Pass atas normal.
2. Pass atas setengah bergulir
kebelakang.
3. Pass atas bergulir kesamping.
4. Pass atas meloncat.
2.5.4. Umpan untuk menyajikan bola pada smasher.
1. Umpan Kedepan
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah dan agak
dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari-jari membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka
dahi.
Jenis-jenis Umpan.
a.
Umpan Normal/Open.
Bola
segera diumpan keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan
tangan serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian
lebih dari 2 m dari tepi atas
net. Bola berada diantara smasher dan
pengumpan sejajar net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm.
b. Umpan Semi.
Perkenaan
bola tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan
dengan gerak keatas depan, ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1 m s/d 2 m.
Penentuan kualitas parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari,
pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher telah kelihatan bergerak
maju awalan dengan jarak ± 1 m
dari pengumpan.
c.
Umpan
Straight/Kamboja.
Parabol
bola antara 0.5 m s/d 1.5 m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan
dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola. Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak 20 cm – 50 cm
dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas garis samping lapangan.
Begitu bola datang segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah
pengumpan melihat smasher telah
berawalan merapat dengan net diluar garis samping lapangan. Timing
pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.
d.
Umpan
Quick.
Teknik
umpan ini memerlukan ketinggian bola 50 cm s/d 1 m
dari tepi atas net. Timing pemberian
bola saat smasher telah melayang
keatas didepan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya passing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola diatas net.
Gerakan
utama dalam umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan,
perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan
parabol vertikal disebut quick A,
sedangkan parabol straight disebut quick B.
2. Umpan Kebelakang
Pengumpan
menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang
sedikit. Gerak jari dan pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari
telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas
saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya
bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.
2.5.5. Smash untuk
serangan guna mematikan lawan.
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : awalan, tolakan, meloncat, memukul bola dan mendarat.
a.
Awalan
Berdiri
dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang
baik, dapat mengambil ancang-ancang sebanyak 2 sampai 4
langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur-angsur merendah untuk membantu tolakan.
b.
Tolakan
Langkahkan
kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki
agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan
meloncat kearah vertikal. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas
kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk
meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
c.
Meloncat
Mulailah meloncat
dengan tumit dan jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan
kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan
tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak
yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
d.
Memukul
Bola
Jarak
bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang
kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan
tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan
bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas.
Pergelangan
tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan dan jari menutup bola.
Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis
tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan,
telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan
eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras dan
cepat turun ke lantai.
e.
Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat
mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari-jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong
kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat
meloncat.
Jenis-jenis Smash.
1. Open
Pemukul
melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul
dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
2.
Semi
Setelah
bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan
kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan
menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya
pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih
cepat dari pada smash dengan bola
Open.
3.
Quick
Begitu
melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat
mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing
meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan
bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan
menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat-cepatnya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik
hasilnya. Loncatan smasher vertikal,
jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.
4. Straight
Smasher
sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan
mendekati tiang net, smasher
melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola sampai
dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan
langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat
dibandingkan smash dengan bola semi.
5. Drive
Smash ini
biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda
dengan saat meloncat pada smash
normal. Bola yang akan di-smash
terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas
badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk
cekungan seperti sendok.
Cambukan
keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak
tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh
otot-otot perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola
akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan
tajam.
6. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak
melakukan smash, tetapi pada waktu
kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari
tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul
mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat
dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.
7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis
serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak
boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh
saja jatuh didalam garis serang.
8. Kijang
Biasanya umpan bola back,
pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan
satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
9. Double
Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua
kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa
tipuan untuk mengecoh block, baru
pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10. Step
L
Smash
ini hampir sama dengan smash normal,
tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan
langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan
serangan.
2.5.6. Block bermanfaat
untuk pertahanan di net.
Untuk melakukan block
yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat
meramalkan kemana kira-kira lawan akan memukul
bola. Proses melakukan bendungan dapat dibagi menjadi : awalan, melompat, kontak dengan bola dan mendarat.
Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk
sedikit, kedua tangan didepan dada, telapak kedua tangan menghadap net dan jari-jari dikembangkan lebar-lebar.
Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam, posisi badan sedikit condong kedepan
kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara eksplosif
serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari membuka
agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh
lawan, segeralah tangan dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai
bola itu. Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan
secara aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara
tepat. Jari-jari kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan
jari cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras. Saat perkenaan yang
baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar-benar dapat mengurung
bola tersebut.
Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan
tumpuan kedua kaki dan lentur.
Jenis-jenis Block
1. Block Bola Open
Blocker
bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi tangan berada didepan dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum
melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut
± 100º, kemudian blocker melompat
setinggi mungkin dengan arah lompatan vertikal.
2. Block Bola Semi
Blocker
bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan dinaikkan berada diatas depan
kepala. Blocker tetap melompat
setelah spiker lawan melakukan
lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut
sehingga membentuk sudut ± 110º, kemudian blocker
melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertikal.
3. Block Bola Quick
Blocker
bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan
menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut ± 135º), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan
arah lompatan vertikal.
Yang
perlu mendapat perhatian dari seorang blocker
adalah :
a)
Perhatikan
gaya passing receiver lawan, kemana
bola itu diarahkan
b)
Perhatikan
terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama mata dan
gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
c)
Lihat
body language spiker lawan, kearah mana spiker
itu bergerak.
d)
Posisi
tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar gerak
tangan cepat mencapai titik block.
e)
Side step
(Block 2 step) dilakukan untuk block
jarak dekat, sedangkan Cross step (Block 3 step) digunakan untuk block
jarak yang cukup jauh.
f)
Blocker
harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar mempunyai
reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca gerak.
Servis
Servis pada zaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari
suatu permainan atau sekedar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan
pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis terdiri dari servis tangan
bawah dan servis tangan atas. Servis
tangan atas dibedakan lagi atas tennis servis, floating dan cekis.
1. Servis
tangan bawah
a.
Mula-mula pemain
berdiri dipetak servis dengan kaki kiri lebih kedepan dari kaki kanan. Bola dipegang dengan tangan kiri
b.
Bola
dilambungkan tidak terlalu tinggi,tangan kanan ditarik ke bawah belakang
c.
Setelah bola
kira-kira setinggi pinggang,lengan kanan diayunkan lurus kedepan untuk memukul
bola
d.
Telapak tangan
menghadap bola dan tangan ditegangkan untuk mendapat pantulan yang sempurna, tangan dapat pula menggenggam.
2. Tennis
servis
a.
Sikap
persiapan dimulai dengan mengambil posisi kaki kiri lebih kedepan, kedua lutut
agak rendah.
b.
Tangan kiri dan
kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola, tangan kanan
diatas bola.
c.
Bola dilambungkan
dengan tangan kiri kira-kira 1/2 meter diatas kepala.
d.
Tangan kanan ditarik
kebelakang atas kepala,menghadap depan.
e.
Lakukan gerakan
seperti mensmesh bola,perhatian terpusat pada bola.
f.
Lecutan tangan
diperlukan pada saat perkenaan bola.
3. Floating service
a.
Posisi kaki sama
seperti tennis servis.
b.
Tangan kiri memegang
bola dan tangan kanan disamping setinggi pelipis.
c.
Dengan tangan kiri
bola dilambungkan ssedikit kesamping kanan tidak terlalu tinggi.
d.
Setelah bola
melambung keatas setinggi kepala, tangan kanan dipukulkan pada bagian tengah
bola.
e.
Pukulan float dapat dilakukan dengan beberapa
cara:
a)
Dengan tumit tangan.
b)
Dengan tangan, dimana ibu jari dilipat kedalam dan menempel pada telapak tangan.
c)
Memukul dengan
tangan tergenggam.
4. Cekis
a.
Sikap permulaan
dengan mengambil sikap berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat ke jaring.
b.
Bola dipegang tangan
kiri dan kanan.
c.
Saat bola
dilambungkan, badan diliukkan sedikit kebelakang dan lutut ditekuk.
d. Kedua tangan dijulurkan kearah samping bawah kanan dalam
keadaan memegang bola.
e.
Bola dilambung
keatas kepala dengan kedua belah tangan.
f.
Setelah bola lepas,
tangan kanan ditarik kesamping kanan bawah, liukkan badan
kekanan.
g.
Berat badan ada
dikaki kanan,telapak tangan menghadap keatas.
h.
Setelah bola ada
pada jangkauan tangan,secepatnya bersama sama lengan,liukkan
badan kesamping kiri.
i.
Perkenaan bola
bagian bawah belakang bola,pukulan bola dibantu liukkan badan dan lecutan tangan.
Service ada beberapa macam:
a)
Service
atas adalah service dengan awalan
melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
b)
Service
bawah adalah service dengan awalan
bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap
dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
c)
Service
mengapung adalah service atas dengan
awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak
terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul
bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
Yang perlu diperhatikan dalam service adalah :
1)
Sikap
badan dan pandangan.
2)
Lambung
keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
3)
Saat
kapan harus memukul bola.
Passing
A.
Passing bawah (pukulan/pengambilan
tangan kebawah).
a.
Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
b.
Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
c.
Gerakan tangan disesuaikan dengan keras / lemahnya
kecepatan bola.
B.
Passing atas
(pukulan/pengambilan tangan keatas) .
a.
Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
b.
Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk
lengkungan setengah bola.
c.
Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
d.
Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan.
e.
Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power.
Smash (spike)
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola
berada diatas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan
baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan
pendaratan. Teknik smash menurut Muhajir teknik
dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan
efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk
mencapai suatu hasil yang optimal (2006,23).
Menurut pendapat M. Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash adalah suatu pukulan yang kuat
dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga
jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih
tinggi berada diatas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .”
(2006 : 128 ) Menurut Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola
sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) .
Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak
digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam
permainan voli . Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa teknik smash
atau spike adalah cara memainkan bola
dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai
pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur kemampuan smash.
Membendung (blocking)
Bola yang melewati tangan blocker
Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba
menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang
benar adalah:
1)
Jongkok,
bersiap untuk melompat.
2)
Lompat
dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
3)
Saat
mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu
regu untuk bergantian melakukan block.
Block ada dua macam. 1. block
tunggal 2. block ganda. Block tunggal adalah membendung bola yang dilakukan oleh satu
orang pemain, Block ganda adalah membendung bola yang dilakukan oleh dua orang
pemain atau lebih. Hal yang harus
diperhatikan dalam melakukan block
ganda antara lain adalah memadukan langkah kaki dan kerjasama antar blocker dalam menentukan waktu lompatan
dan arah pergerakan bola.
Kedudukan pemain (posisi pemain)
Pada waktu service
kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing dalam 2
deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain
nomor satu dinamakan server, pemain kedua
dinamakan spikers,
pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser, pemain nomor empat
dinamakan blocker
pemain nomor lima dan enam dinamakan libero.
2.6 Istilah Penting Dalam Permainan
1. Service : tindakan memukul bola oleh seorang
pemain belakang dari daerah servis langsung kelapangan lawan.
2.
Underhand service : servis menggunakan lengan bagian bawah.
3.
Side Floating service : servis melayang dari pinggir (tipe Jepang).
4.
Frontal floating service : servis
melayang dari depan (tipe Amerika).
5.
Hook service : servis hook (kait).
6. The Dig :
penerimaan bola
dengan gaya menggali.
7.
Volley atau set : mengumpan bola sehingga teman kita dapat
melakukan smash.
8.
Front volley : voli depan.
9.
Overhead volley :
voli di atas kepala.
10.
Jump volley :
voli depan sambil
lompat.
11.
Jump volley overhead : voli atas kepala sambil lompat.
12.
Roll back volley : voli berguling ke belakang
13.
Side volley : voli sisi / samping
14. Smash atau spike : pukulan keras yang ditujukan kearah lawan
untuk menghasilkan poin.
15. Dump : smash
tipuan.
16. Block : pertahanan
terhadap smash lawan.
17. Passing : usaha untuk mengoper bola ke teman seregunya.
2.7. Kejuaraan Nasional Dan Internasional
2.7.1. Kejuaraan Bola Voli Nasional
1.
Proliga
Proliga adalah kompetisi bola voli profesional tahunan di Indonesia. Proliga pertama kali dilaksanakan pada tahun 2002 tepatnya dari tanggal 1 Februari sampai dengan 7 April 2002 dan digelar di lima kota yaitu: Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Gresik. Dengan partai finalnya akan
dilaksanakan di Jakarta, tepatnya Istora Gelora Bung Karno di kompleks olahraga Gelanggang
Olahraga Bung Karno.
Peluncuran Proliga merupakan hasil
terobosan Ibu Rita Subowo yang waktu itu menjabat sebagai
Ketua Umum PP PBVSI. Ia melihat adanya kemunduran
bolavoli baik dari segi pembinaan, kompetisi, maupun prestasi, untuk itu perlu
adanya kompetisi yang lebih profesional.
Melalui Kompetisi Bolavoli
Profesional PROLIGA, Ibu Rita berharap popularitas bola voli yang semakin
menurun di masyarakat akan menjadi bergairah kembali.
2.
Pekan Olahaga Nasional (PON)
i.
PON I
ii.
PON II
iii.
PON III
iv.
PON IV
v.
PON V
vi.
PON VI
vii.
PON VII
viii.
PON VIII
ix.
PON IX
x.
PON XVI
xi.
PON XVII
2.7.2.
Kejuaraan
Bola Voli
Internasional
1.
Olimpiade
a.
Moscow 1980
b. Los Angeles 1984
c. Seoul 1988
d. Barcelona 1992
e.
Atlanta 1996
f.
Sydney 2000
g.
Athena 2004
h.
Beijing 2008
2.
Asian Games
a.
Asian Games 1951 New
Delhi
b.
Asian Games 1954
Manila
c.
Asian Games 1958 Tokyo
d.
Asian Games 1962
Jakarta
e.
Asian Games 1966
Bangkok
f.
Asian Games 1970
Bangkok
g.
Asian Games 1974
Teheran
h.
Asian Games 1978
Bangkok
i.
Asian Games 1982 New
Delhi
j.
Asian Games 1986 Seoul
k.
Asian Games 1990
Beijing
l.
Asian Games 1994
Hiroshima
m.
Asian Games 1998
Bangkok
n.
Asian Games 2002 Busan
o.
Asian Games 2006 Doha
p.
Asian Beach Games –
Bali 2008
q.
Asian Games 2010
Guangzhou
r.
Asian Beach Games
Muscat 2010
3.
South East Asian (SEA) Games
a.
SEA Games Malaysia
1977
b.
SEA Games Jakarta 1979
c.
SEA Games Philipina
1981
d.
SEA Games Singapura
1983
e.
SEA Games Thailand
1985
f.
SEA Games Jakarta 1987
g.
SEA Games Malaysia
1989
h.
SEA Games Manila 1991
i.
SEA Games Singapura
1993
j.
SEA Games Thailand
1995
k.
SEA Games Jakarta 1997
l.
SEA Games Brunei 1999
m.
SEA Games Malaysia
2001
n.
SEA Games Vietnam 2003
o.
SEA Games Manila 2005
p.
SEA Games Thailand
2007
q.
SEA Games Laos 2009
2.8. Atlet Nasional Dan Internasional
2.8.1. Atlet Bola Voli Nasional
1. Nama : Normalita Nurbaeti
Umur : 14 tahun
Asal : Bandung
Tanggal lahir : 10 Desember 1995
Jenis Kelamin : Wanita
2. Nama ` : Miko Fajar Bramantyo
TTL :
Salatiga, 04 September 1986
Tinggi Badan :
183 cm
Berat Badan :
76 kg
Posisi :
Ace Spiker Block
Jump :
296
Spike Jump : 321
Prestasi :
i.
Juara
II Kejuaraan Bolavoli Pelajar Asia 2003
ii.
Juara
I Livoli 2004 di Cirebon
iii.
Juara
I Kejurda Yunior 2005
iv.
Juara
I Kejurnas Yunior 2005 di Medan
v.
Juara
III Proliga 2008
vi.
Juara
II PON XVII 2008 Kaltim
vii.
Juara
II Pila Presiden 2008
3. Nama : Agung Haryono
TTL : Bantul, 10 Oktober
1990
Tinggi Badan : 185 cm
Berat Badan : 70 kg
Posisi : Spiker
4.
Nama : Antho Bertiawan
TTL : Semarang, 23 Juli 1988
Tinggi Badan :
190 cm
Berat Badan : 73 kg
Posisi :
Center Blocker
Block Jump : 295
Spike Jump : 318
Prestasi:
i.
Juara
II PON XVII 2008 Kaltim
ii.
Juara
III Proliga 2008
iii.
Juara
I Livoli 2007 di Jember
iv.
Juara
I Kejurnas Yunior 2006 di Magetan
v.
Juara
II Pila Presiden 2008
vi.
Juara
II Pila Presiden 2008
vii.
Juara
II Livoli 2008
5.
Nama : Antonius Adi Nugroho
TTL :
Yogyakarta,, 14 Juni 1993
Tinggi Badan :
183 cm
Berat Badan : 62 kg
Posisi :
Setter
Prestasi :
i.
Peringkat
X Kejuaraan Junior Asia 2008 Iran
ii.
Juara
I I Kejurnas Yunior 2008 di Indramayu
iii.
Juara
I Kejurprov Yunior DIY 2008
iv.
Juara
I Kejurda Remaja 2006
v.
Juara
I Porseni Tingkat SMP Kota Yogyakarta 2008
vi.
Juara
II Piala Presiden 2008
6.
Nama : Ardiyan Prayudha
TTL : Salatiga,
27 Agustus 1990
Tinggi Badan :
189 cm
Berat Badan :
82 kg
Posisi :
Ace Spiker
Prestasi :
i.
Juara
I Kejurda Yunior 2005
ii.
Juara
II Pila Presiden 2008
7.
Nama : Aris Setyawan
TTL :
Klaten, 04 November 1984
Tinggi Badan :
182 cm
Berat Badan :
71 kg
Posisi :
All rounder
Block Jump : 295
Spike Jump : 314
Prestasi :
i.
Juara
I Livoli tahun 2004 di Cirebon
ii.
Juara
I Kejurda Antar Klub 2005
8.
Nama : Heru Yuana Saputra
TTL :
sukoharjo, 20 Mei 1988
Tinggi Badan :
181 cm
Berat Badan :
68 kg
Posisi :
Center Blocker
Block Jump : 288
Spike Jump : 318
Prestasi :
i.
Juara
III Kejurda Yunior 2004
ii.
Juara
I Kejurda Yunior 2005
iii.
Juara
I Kejurnas Yunior di Medan
iv.
Juara
III Proliga 2008
v.
Juara
II PON XVII 2008 Kaltim
vi.
Juara
II Pila Presiden 2008
vii.
Juara
Livoli 2008
9.
Nama : Ramzil Huda
TTL :
Bukittinggi, 17 November 1987
Tinggi Badan :
196 cm
Berat Badan :
83 kg
Posisi :
Ace Spiker
Prestasi :
i.
Juara
Kejurnas Yunior 2006 di Magetan
ii.
Juara
III Proliga 2008
iii.
Juara
II PON XVII 2008 Kaltim
iv.
Juara
II Piala Presiden 2008
v.
Juara
II Livoli 2008
2.8.2. Atlet Bola Voli Internasional
1. Nama : Aleksandr Borisovich Savin
Jenis kelamin : Laki-laki
Tinggi :
6'7" (200 cm)
Berat : 214 lbs (97 kg)
Berat : 214 lbs (97 kg)
Tanggal Lahir : July 1, 1957 in Taganrog, Krasnodar
Kray, Russia
Club : CSKA (Central Sport Klub Army)
Negara : Uni Soviet
Sport : Volleyball
Club : CSKA (Central Sport Klub Army)
Negara : Uni Soviet
Sport : Volleyball
2.
Nama : Siegfried Schneider
Tanggal lahir : 12 November 1939
Negara : Jerman
Negara : Jerman
Jenis Kelamin :
Laki-laki
3. Nama : Ivan Bugajenkov
Negara : Latvia
Tanggal lahir : 18 Februari 1938
4.
Nama : Yusidey Silié Frómeta
Tanggal Lahir : 11 November 1984
Negara : Kuba
Jenis Kelamin : Wanita
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian dan penjelasan yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat telah banyak menggemari olahraga bola voli yang ditemukan sejak satu abad yang lalu oleh William G. Morgan di YMCA.
Dari uraian dan penjelasan yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat telah banyak menggemari olahraga bola voli yang ditemukan sejak satu abad yang lalu oleh William G. Morgan di YMCA.
Olahraga bola voli juga merupakan olahraga yang
membutuhkan teknik yang bagus dan baik karena dalam permainan ini sangat
dibutuhkan kerjasama tim, rasa percaya diri, keberanian, menghargai sesama
teman dan lawan, kerja keras dan menerima kekalahan dengan besar hati.
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kendala yang dialami penulis. Makalah ini masih jauh dari
sempurna dan banyak kesalahan yang ditemukan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dari pembaca yang dapat membantu penulis
dalam penulisan makalah untuk masa yang akan datang. Saran yang disampaikan oleh pembaca
akan sangat berguna bagi penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar