Selasa, 21 Februari 2012

Makalah Permainan Bola Voli


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aset yang paling berharga bagi manusia. Salah satu usaha terbaik yang dapat kita lakukan untuk menjaga aset yang paling berharga tersebut adalah dengan cara berolahraga. Dan salah satu olahraga yang sangat menyenangkan, serta dapat menjadi pilihan adalah olahraga permainan.
Dengan masuknya olahraga bola voli ke dalam daftar cabang olahraga nasional dan internasional, maka olahraga inipun tidak hanya memberikan keuntungan dalam bentuk kesehatan saja tetapi memberikan banyak manfaat bagi tubuh kita. Dengan diadakannya kejuaraan-kejuaraan atau olimpiade bola voli tingkat nasional dan internasional, telah banyak masyarakat yang berhasil dengan mengikuti olahraga ini.
Permainan bola voli merupakan olahraga yang telah berhasil masuk dalam dunia olahraga. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang telah cukup lama dikenal masyarakat sebagai olahraga di dunia. Bola voli telah berhasil merebut hati para penggemar maupun pecinta olahraga bola besar yang dulunya hanya hobi menonton permainannya. Secara sederhana, permainan bola voli dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua tim yang saling berhadapan yang dipisahkan atau dibatasi oleh net yang cukup tinggi. Permainan dilakukan di dalam sebuah lapangan yang berbentuk persegi panjang. Kedua tim memiliki kesempatan untuk dapat memukul atau menyentuh bola maksimal sebanyak tiga kali, sebelum akhirnya bola tersebut harus dioper ke wilayah lawan.
Bola voli ini merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki cakupan universal. Artinya, cabang olahraga permainan ini telah menyebar ke pelosok-pelosok perkampungan. Dan olahraga ini juga dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan. Biaya yang dibutuhkan untuk olahraga inipun tidak terlalu mahal, karena pada dasarnya hanya membutuhkan bola voli, net beserta tiangnya, dan lapangan. Dalam satu tim terdiri dari enam orang yang memiliki peranan masing-masing.
1.2.    Tujuan
1.    Sebagai salah satu syarat untuk dilantik menjadi Anggota Muda Unit Kegiatan Olahraga Universita Andalas.
2.    Supaya kita lebih memahami permainan bola voli.
3.    Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memahami sejarah, tujuan, teknik permainan, peralatan, serta peraturan-peraturan yang ada dalam permainan bola voli.
4.    Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam bermain bola voli.
1.3.    Manfaat
1.    Agar penulis dan pembaca lebih dapat mengetahui peraturan-peraturan serta teknik-teknik dalam permainan bola voli.
2.    Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi pembaca.

















BAB II
ISI

2.1.    Sejarah Permainan
Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1985. Ia adalah seorang Pembina Pendidikan Jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA) di Holyoke , Massachusetts, Amerika Serikat. Ia menemukan sebuah permainan bernama mintonette dalam usahanya memenuhi keinginan para pengusaha lokal yang menganggap permainan bola basket terlalu menghabiskan tenaga dan kurang menyenangkan. Mintonette hampir serupa dengan permainan badminton. Jumlah pemain disini tak terbatas sesuai dengan tujuan semula.
William G. Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan permainan tersebut agar mencapai cabang olahraga yang dipertandingkan. Nama permainan kemudian menjadi “volley ball” yang artinya kurang lebih mem-volley bola berganti-ganti. Perkembangan permainan bola voli pada waktu itu di Amerika Serikat sangat cepat berkat usaha William G. Morgan.
Tahun 1922 YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bola voli di Negara Amerika Serikat. Pada saat perang dunia I, tentara-tentara sekutu menyebarluaskan permainan ini ke negara-negara di Asia dan Eropa terutama negara Jepang, Cina, India, Filipina, Peraancis, Rusia, Estonia, Latvia, Ceko-Slovakia, Rumania, Yugoslavia dan Jerman.
Dalam perang dunia II permainan tersebar di seluruh dunia terutama di Eropa dan Asia. Setelah perang dunia II prestasi dan popularitas bola voli di USA menurun, sedang di Negara lain terutama Eropa Timur dan Asia berkembang sangat pesat dan massal.
Mengingat turnamen bola voli yang pertama tahun 1947 di Polandia pesertanya cukup banyak, maka pada tahun 1948 I.V.B.F (International Volley Ball Federation) didirikan yang beranggota 15 negara.
Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya bola voli khususnya. Disamping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda juga memiliki andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, di lapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda sendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan masyarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 Januari 1955 PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalam maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun wanitanya.
Pertandingan  bola voli masuk acara resmi dalam acara PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. Setelah tahun 1962 perkembangan bla voli seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.
Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaraan nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, dimana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena yang berlangsung dari tanggal 3-12 September 1989. Tim bola voli yunior ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto Nishhioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (Pusat Kesehatan Olahraga Nasional) Kantor KEMENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putta tersebut, sebagai juaranya adalah :


1.      Uni Soviet
2.      Jepang
3.      Brazil
4.      Bulgaria
5.      Kuba
6.      Yunani
7.      Polandia



Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15. Dalam periode dibawah pimpinan Ketua Umum PBVSI Jenderal (Pol) Drs. Mochammad Sanusi, perbolavolian makin meningkat baik dari jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya sistem kompetisi yang berlangsung sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.

2.2.    Ukuran Dan Gambar Lapangan
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm. Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter. Lihat pada gambar 1



           


















Gambar Lapangan Bola Voli


2.3      Perlengkapan Permainan
Adapun beberapa perlengkapan permainan voli adalah :
1.        Pemain
       Pemain bola voli yang terdiri dari 6 orang pemain inti.
2.        Lapangan
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.
3.        Bola voli
Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).
4.      Net atau jaring
Panjang Net                      : 9,5 m
Lebar Net                         : 1 m
Mata Jaring                        : 10 cm
Tinggi tiang Putera             : 2,43 m
Tinggi tiang Puteri            : 2,24 m
Antene rood line               : 10 cm
Tinggi/panjang antene       : 1,80 m
Garis tengah diameter       : 1 cm
5.      Kostum
Kostum yang dipakai tosser  dengan 5 pemain lain warnanya berbeda. Gunanya agar mudah dikenal.

2.4.      Peraturan Permainan
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu. Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/59/VolleyballRotation.svg/220px-VolleyballRotation.svg.pngPermainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu untuk memenangkan suatu babak.














Rotasi Permainan Voli
2.4.1.      Penghitungan Angka
Adapun beberapa aturan permainan dari bola voli adalah:
  1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
  2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai
2.4.2.      Sistem Pertandingan
1.    Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri   dari 8   tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
2.    Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
3.    Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
4.    Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
5.    Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
6.    Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
7.    Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
8.    Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
9.    Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.



10.   Kesalahan meliputi:
a.       Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
b.      Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.
c.       Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
d.      Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
e.       Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
f.       Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
g.      Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
h.      Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
11.     Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
12.       Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
13.     Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan internasional.
14.    Kesalahan dan sanksinya.
2.4.3.      Sanksi
Dalam permainan bola voli juga terdapat kesalahan yang akan dikenakan sanksi. Tingkat sanksi yang diberikan sesuai dengan kesalahan yang dibuat.
1.      Salah  Sikap
Sikap tidak sopan seorang pemain terhadap lawan, petugas, regunya sendiri, ataupun penonton dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu :
a.       Sikap kasar
Perbuatan melawn atau tidak sopan, mengucapkan kata –kata kotor.
b.      Sikap menyerang
Memfitnah, menghina, atau memukul.
c.     Menyerang
      Serangan fisik atau tindakan untuk menyerang.
2.      Tingkat Sanksi
            Berdasarkan tingkat kesalahannya, sanksi dibedakan menjadi :
a. Peringatan Untuk kesalahan sikap kasar yang pertama, diberi peringatan kepada yang bersangkutan secara lisan atau dengan isyarat tangan.
b. Hukuman (penalti) Salah sikap yang kedua dalam pertandingan yang sama oleh pemain yang sama atau pemain yang lain dihukum dengan kehilangan satu rally. Regu lawan mendapat angka dan berhak melakukan servis.
c. Dikeluarkan terhadap kesalahan sikap kasar yang ketiga, dalam pertandingan yang sama oleh pemain yang sama dikenakan sanksi dikeluarkan.
d. Diskualifikasi terhadap kesalahan penyerangan fisik yang pertama dikenakan sanksi diskualifikasi.
2.5.    Teknik Dalam Permainan
Teknik dasar permainan bola voli :
Teknik Dengan Bola
2.5.1.   Service untuk menyajikan bola pertama.
          a.         Underhand Service 
Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan ke kaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.
Jenis-jenis Underhand Service
     a.    Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
     b.    Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
     c.    Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
     d.    Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar. 
b.       Overhead Service
Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
   Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
    Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.
Jenis- jenis Overhead Service
a.  Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
b.  Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
c.  Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
d.  Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas. 
c.              Floating  Service
a.  Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri dan kekanan.
       Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola. Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan.
b.  Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertikal.
Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan menjulur kira-kira setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan  dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.
d.             Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 sampai 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan. 
Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
a.       Dapat menjatuhkan mental lawan.
b.      Mempersulit lawan untuk membangun serangan.
c.       Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan.
d.      Memudahkan kerja defender.
Teknik Jump Serve :
Adapun teknik Jump Serve adalah :
a.       Awalan ± 4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
b.      Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
c.       Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
d.      Ayunan tangan sama seperti melakukan spike bola tinggi (open spike).
e.       Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.
f.       Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah-patah .
Cara Melatih
1.         Untuk control spike, latihan diberikan mulai 3 m atau di garis serang, bola dilempar sendiri dan spike. Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian mundur dan lakukan pada jarak 4 m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat melatih akurasi pukulan.
2.         Latihan dapat digabung dengan receive, agar terbiasa dengan penerimaan jump serve.
3.         Pemain harus tahu bahwa jarak pukulan lurus dengan pukulan menyilang berbeda jaraknya ± 2 m, sehingga gerakan lengan dan pergelangan tangan pada saat memukulpun harus berbeda.
4.         Kontak pukulan pada bola dari jarak 3 m berbeda dengan kontak pada bola pada garis belakang, semakin kebelakang kontak makin dibawah bola.
5.         Pemukul tangan kanan sebaiknya melempar bola dengan tangan kanan.
6.         Latih pemain secara berpasangan untuk melempar bola tanpa awalan dan tanpa lompatan dari garis belakang dan jatuhnya bola harus pada posisi yang sama didalam lapangan.
7.          Konsentrasi dalam jump serve sangat diperlukan, berikan latihan dengan target 10 bola untuk setiap posisi dan lakukan 3 kali dalam 1 minggu.
2.5.2.  Pass bawah berguna untuk passing dan umpan. Cara melakukannya :
1.       Pemain melakukan sikap siap.
2.       Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan badan.
3.       Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut  dari 135º menjadi 45º. Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
4.      Kembali kepada sikap siap.
Jenis-Jenis Pass Bawah
1.   Pass bawah dua tangan
2.   Pass bawah satu tangan
3.   Pass bawah bergulir kesamping
4.   Pass bawah setengah bergulir kebelakang
5.   Pass bawah meluncur kedepan
2.5.3.   Pass atas berguna untuk passing dan umpan.
Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
Adapun cara melakukannya adalah  :
1.      Pemain melakukan sikap siap.
2.      Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
3.      Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari-jari tangan.
4.      Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan  bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
5.      Kembali kepada sikap siap.
Jenis-Jenis Pass Atas
1Pass atas normal.
2.   Pass atas setengah bergulir kebelakang.
3.   Pass atas bergulir kesamping.
4.   Pass atas meloncat.


2.5.4.   Umpan untuk menyajikan bola pada smasher. 
1. Umpan Kedepan
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari-jari membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka dahi.
Jenis-jenis Umpan.
a.      Umpan Normal/Open.
Bola segera diumpan keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian lebih dari 2 m dari tepi atas net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm. 
b.     Umpan Semi.
Perkenaan bola tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak keatas depan, ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1 m s/d 2 m. Penentuan kualitas parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher  telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1 m dari pengumpan. 
c.         Umpan Straight/Kamboja.
Parabol bola antara 0.5 m s/d 1.5 m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola. Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak 20 cm – 50 cm dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas garis samping lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher telah berawalan merapat dengan net diluar garis samping lapangan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan. 
d.        Umpan Quick.
Teknik umpan ini memerlukan ketinggian  bola 50 cm s/d 1 m dari tepi atas net. Timing pemberian bola saat smasher telah melayang keatas didepan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya passing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola diatas net.
Gerakan utama dalam umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertikal disebut quick A, sedangkan parabol straight disebut quick B.
2.  Umpan Kebelakang
   Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari dan pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.

2.5.5.   Smash untuk serangan guna mematikan lawan.
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : awalan, tolakan,  meloncat, memukul bola dan mendarat.
a.    Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang-ancang sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur-angsur merendah untuk membantu tolakan.
b.    Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertikal. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
c.    Meloncat
          Mulailah meloncat dengan tumit dan jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
d.   Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas.
Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan dan jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras dan cepat turun ke lantai.
e.    Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari-jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat. 
Jenis-jenis Smash.
1.      Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.


 2.      Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m  ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open. 
3.             Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat-cepatnya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang. 
4.      Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel  dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.
5.       Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di-smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok.
Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot-otot perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam. 
6.      Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi. 
7.      Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
8.      Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
9.      Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10.     Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.

2.5.6.   Block bermanfaat untuk pertahanan di net.
Untuk melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira-kira lawan akan memukul bola. Proses melakukan bendungan dapat dibagi menjadi : awalan, melompat, kontak dengan bola dan mendarat.
Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit, kedua tangan didepan dada, telapak kedua tangan menghadap net dan jari-jari dikembangkan lebar-lebar. Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam, posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu. Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat. Jari-jari kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras. Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar-benar dapat mengurung bola tersebut.
Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki  dan lentur.
Jenis-jenis Block
1.      Block Bola Open
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,  posisi tangan berada didepan dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 100º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertikal.
 2.     Block Bola Semi
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,  posisi kedua tangan dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 110º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertikal. 
3.     Block Bola Quick
Blocker bergerak mendekati lawan yang akan melakukan spike,  posisi kedua tangan diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu dalam (sudut lutut ± 135º), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertikal.
 Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :
a)      Perhatikan gaya passing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
b)      Perhatikan terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan pengumpan..
c)      Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
d)     Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar gerak tangan cepat mencapai titik block.
e)      Side step (Block 2 step)  dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross step (Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.
f)       Blocker harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca gerak.
Servis
Servis pada zaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis terdiri dari servis tangan bawah dan servis tangan atas. Servis tangan atas dibedakan lagi atas tennis servis, floating dan cekis.
1.   Servis tangan bawah
a.    Mula-mula pemain berdiri dipetak servis dengan kaki kiri lebih kedepan dari kaki kanan. Bola dipegang dengan tangan kiri
b.      Bola dilambungkan tidak terlalu tinggi,tangan kanan ditarik ke bawah belakang
c.       Setelah bola kira-kira setinggi pinggang,lengan kanan diayunkan lurus kedepan untuk memukul bola
d.      Telapak tangan menghadap bola dan tangan ditegangkan untuk mendapat pantulan yang sempurna, tangan dapat pula menggenggam.
2.   Tennis servis
a.       Sikap persiapan dimulai dengan mengambil posisi kaki kiri lebih kedepan, kedua lutut agak rendah.
b.      Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola, tangan kanan diatas bola.
c.       Bola dilambungkan dengan tangan kiri kira-kira 1/2 meter diatas kepala.
d.      Tangan kanan ditarik kebelakang atas kepala,menghadap depan.
e.       Lakukan gerakan seperti mensmesh bola,perhatian terpusat pada bola.
f.       Lecutan tangan diperlukan pada saat perkenaan bola.
3.    Floating service
a.       Posisi kaki sama seperti tennis servis.
b.      Tangan kiri memegang bola dan tangan kanan disamping setinggi pelipis.
c.       Dengan tangan kiri bola dilambungkan ssedikit kesamping kanan tidak terlalu  tinggi.
d.      Setelah bola melambung keatas setinggi kepala, tangan kanan dipukulkan pada bagian tengah bola.
e.       Pukulan float dapat dilakukan dengan beberapa cara:
a)      Dengan tumit tangan.
b)      Dengan tangan, dimana ibu jari dilipat kedalam dan menempel pada telapak tangan.
c)      Memukul dengan tangan tergenggam.
4.       Cekis
a.       Sikap permulaan dengan mengambil sikap berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat ke jaring.
b.      Bola dipegang tangan kiri dan kanan.
c.       Saat bola dilambungkan, badan diliukkan sedikit kebelakang dan lutut ditekuk.
d.      Kedua tangan dijulurkan kearah samping bawah kanan dalam keadaan memegang bola.
e.       Bola dilambung keatas kepala dengan kedua belah tangan.
f.       Setelah bola lepas, tangan kanan ditarik kesamping kanan bawah, liukkan    badan kekanan.
g.      Berat badan ada dikaki kanan,telapak tangan menghadap keatas.
h.      Setelah bola ada pada jangkauan tangan,secepatnya bersama sama      lengan,liukkan badan kesamping kiri.
i.        Perkenaan bola bagian bawah belakang bola,pukulan bola dibantu liukkan   badan dan lecutan tangan.
Service ada beberapa macam:
a)      Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
b)      Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
c)      Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
Yang perlu diperhatikan dalam service adalah :
1)      Sikap badan dan pandangan.
2)      Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
3)      Saat kapan harus memukul bola.
Passing          
A.    Passing bawah (pukulan/pengambilan tangan kebawah).
a.       Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
b.      Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
c.     Gerakan tangan disesuaikan dengan keras / lemahnya kecepatan bola.

B.   Passing atas (pukulan/pengambilan tangan keatas) .
a.       Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
b.      Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
c.       Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
d.      Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan.
e.       Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power.
Smash (spike)
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash menurut Muhajir teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal (2006,23).
Menurut pendapat M. Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .” (2006 : 128 ) Menurut Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) .
Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa teknik smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur kemampuan smash.



Membendung (blocking)
Bola yang melewati tangan blocker
Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:
1)      Jongkok, bersiap untuk melompat.
2)      Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
3)      Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian melakukan block.
Block ada dua macam. 1. block tunggal 2. block ganda. Block tunggal adalah membendung bola yang dilakukan oleh satu orang pemain, Block ganda adalah membendung bola yang dilakukan oleh dua orang pemain atau lebih. Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan block ganda antara lain adalah memadukan langkah kaki dan kerjasama antar blocker dalam menentukan waktu lompatan dan arah pergerakan bola.
Kedudukan pemain (posisi pemain)
Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing dalam 2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spikers, pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser, pemain nomor empat dinamakan blocker pemain nomor lima dan enam dinamakan libero.
2.6       Istilah Penting Dalam Permainan
1. Service                               tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang dari daerah servis langsung kelapangan lawan.
2. Underhand service              servis menggunakan lengan bagian bawah.
3. Side Floating service          servis melayang dari pinggir (tipe Jepang).
4. Frontal floating service       : servis melayang dari depan (tipe Amerika).
5. Hook service                       servis hook (kait).
6. The Dig                               penerimaan bola dengan gaya menggali.
7. Volley atau set                     :  mengumpan bola sehingga teman kita dapat melakukan smash.
8.  Front  volley                       voli depan.
9. Overhead volley                  voli di atas kepala.
10. Jump volley                       voli depan sambil lompat.
11. Jump volley overhead       voli atas kepala sambil lompat.
12. Roll back volley                 voli berguling ke belakang
13. Side volley                         :  voli sisi / samping
14. Smash atau spike               : pukulan keras yang ditujukan kearah lawan untuk menghasilkan poin.
15. Dump                                :  smash tipuan.
16. Block                                 :  pertahanan terhadap smash lawan.
17. Passing                              :   usaha untuk mengoper bola ke teman  seregunya.



2.7.      Kejuaraan Nasional Dan Internasional
2.7.1.   Kejuaraan Bola Voli Nasional
1.             Proliga
Proliga adalah kompetisi bola voli profesional tahunan di Indonesia. Proliga pertama kali dilaksanakan pada tahun 2002 tepatnya dari tanggal 1 Februari sampai dengan 7 April 2002 dan digelar di lima kota yaitu: Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Gresik. Dengan partai finalnya akan dilaksanakan di Jakarta, tepatnya Istora Gelora Bung Karno di kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno.
Peluncuran Proliga merupakan hasil terobosan Ibu Rita Subowo yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Umum PP PBVSI. Ia melihat adanya kemunduran bolavoli baik dari segi pembinaan, kompetisi, maupun prestasi, untuk itu perlu adanya kompetisi yang lebih profesional.
Melalui Kompetisi Bolavoli Profesional PROLIGA, Ibu Rita berharap popularitas bola voli yang semakin menurun di masyarakat akan menjadi bergairah kembali.

2.             Pekan Olahaga Nasional (PON)

                    i.               PON I
                    ii.            PON II
                  iii.            PON III
                  iv.            PON IV
                    v.            PON V
                  vi.            PON VI
                        vii.              PON VII
                      viii.              PON VIII
                          ix.              PON IX
                            x.              PON XVI
                          xi.              PON XVII

2.7.2.      Kejuaraan Bola Voli  Internasional 
1.             Olimpiade

a.       Moscow 1980
b.      Los Angeles 1984
c.       Seoul 1988
d.      Barcelona 1992
e.       Atlanta 1996
f.       Sydney 2000
g.      Athena 2004
h.      Beijing 2008


2.             Asian Games
a.       Asian Games 1951 New Delhi
b.      Asian Games 1954 Manila
c.       Asian Games 1958 Tokyo
d.      Asian Games 1962 Jakarta
e.       Asian Games 1966 Bangkok
f.       Asian Games 1970 Bangkok
g.      Asian Games 1974 Teheran
h.      Asian Games 1978 Bangkok
i.        Asian Games 1982 New Delhi
j.        Asian Games 1986 Seoul
k.      Asian Games 1990 Beijing
l.        Asian Games 1994 Hiroshima
m.    Asian Games 1998 Bangkok
n.      Asian Games 2002 Busan
o.      Asian Games 2006 Doha
p.      Asian Beach Games – Bali 2008
q.      Asian Games 2010 Guangzhou
r.        Asian Beach Games Muscat 2010
3.             South East Asian (SEA) Games
a.       SEA Games Malaysia 1977
b.      SEA Games Jakarta 1979
c.       SEA Games Philipina 1981
d.      SEA Games Singapura 1983
e.       SEA Games Thailand 1985
f.       SEA Games Jakarta 1987
g.      SEA Games Malaysia 1989
h.      SEA Games Manila 1991
i.        SEA Games Singapura 1993
j.        SEA Games Thailand 1995
k.      SEA Games Jakarta 1997
l.        SEA Games Brunei 1999
m.    SEA Games Malaysia 2001
n.      SEA Games Vietnam 2003
o.      SEA Games Manila 2005
p.      SEA Games Thailand 2007
q.      SEA Games Laos 2009

2.8.      Atlet Nasional Dan Internasional
2.8.1.  Atlet Bola Voli Nasional
1.  Nama                      : Normalita Nurbaeti
     Umur                      : 14 tahun
     Asal                                    : Bandung
Tanggal lahir           : 10 Desember 1995
Jenis Kelamin         : Wanita
2.  Nama          `           : Miko Fajar Bramantyo
TTL                       : Salatiga, 04 September 1986
Tinggi Badan        : 183 cm
Berat Badan          : 76 kg
Posisi                     : Ace Spiker Block
Jump                      : 296
Spike Jump            : 321
Prestasi                  : 
                                            i.            Juara II Kejuaraan Bolavoli Pelajar Asia 2003
                                          ii.            Juara I Livoli 2004 di Cirebon
                                        iii.            Juara I Kejurda Yunior 2005
                                        iv.            Juara I Kejurnas Yunior 2005 di Medan
                                          v.            Juara III Proliga 2008
                                        vi.            Juara II PON XVII 2008 Kaltim
                                      vii.            Juara II Pila Presiden 2008
3.  Nama                     : Agung Haryono
TTL                         : Bantul, 10 Oktober 1990
Tinggi Badan          : 185 cm
Berat Badan           : 70 kg
Posisi                      : Spiker
4.      Nama                     : Antho Bertiawan
TTL                       :  Semarang, 23 Juli 1988
Tinggi Badan        : 190 cm
Berat Badan          : 73 kg
Posisi                     : Center Blocker
Block Jump            : 295
Spike Jump            : 318
Prestasi:
                                            i.            Juara II PON XVII 2008 Kaltim
                                          ii.            Juara III Proliga 2008
                                        iii.            Juara I Livoli 2007 di Jember
                                        iv.            Juara I Kejurnas Yunior 2006 di Magetan
                                          v.            Juara II Pila Presiden 2008
                                        vi.            Juara II Pila Presiden 2008
                                      vii.            Juara II Livoli 2008
5.      Nama                     : Antonius Adi Nugroho
TTL                       : Yogyakarta,, 14 Juni 1993
Tinggi Badan        : 183 cm
Berat Badan          : 62 kg
Posisi                     : Setter
Prestasi                  :
                                            i.                  Peringkat X Kejuaraan Junior Asia 2008 Iran
                                          ii.                  Juara I I Kejurnas Yunior 2008 di Indramayu
                                        iii.                  Juara I Kejurprov Yunior DIY 2008
                                        iv.                  Juara I Kejurda Remaja 2006
                                          v.                  Juara I Porseni Tingkat SMP Kota Yogyakarta 2008
                                        vi.                  Juara II Piala Presiden 2008
6.      Nama                     : Ardiyan Prayudha
TTL                       : Salatiga, 27 Agustus 1990
Tinggi Badan        : 189 cm
Berat Badan          : 82 kg
Posisi                     : Ace Spiker
Prestasi                  :
                                            i.            Juara I Kejurda Yunior 2005
                                          ii.            Juara II Pila Presiden 2008
7.      Nama                     : Aris Setyawan
 TTL                      : Klaten, 04 November 1984
Tinggi Badan        : 182 cm
Berat Badan          : 71 kg
Posisi                     : All rounder
Block Jump            : 295
Spike Jump            : 314
Prestasi                  :
                                            i.            Juara I Livoli tahun 2004 di Cirebon
                                          ii.            Juara I Kejurda Antar Klub 2005
8.      Nama                     : Heru Yuana Saputra
TTL                       : sukoharjo, 20 Mei 1988
Tinggi Badan        : 181 cm
Berat Badan          : 68 kg
Posisi                     : Center Blocker

Block Jump            : 288
Spike Jump            : 318
Prestasi                  :
                                            i.            Juara III Kejurda Yunior 2004
                                          ii.            Juara I Kejurda Yunior 2005
                                        iii.            Juara I Kejurnas Yunior di Medan
                                        iv.            Juara III Proliga 2008
                                          v.            Juara II PON XVII 2008 Kaltim
                                        vi.            Juara II Pila Presiden 2008
                                      vii.            Juara Livoli 2008
9.      Nama                     : Ramzil Huda
TTL                       : Bukittinggi, 17 November 1987
Tinggi Badan        : 196 cm
Berat Badan          : 83 kg
Posisi                     : Ace Spiker
Prestasi                  :
                                            i.            Juara Kejurnas Yunior 2006 di Magetan
                                          ii.            Juara III Proliga 2008
                                        iii.            Juara II PON XVII 2008 Kaltim
                                        iv.            Juara II Piala Presiden 2008
                                          v.            Juara II Livoli 2008
2.8.2.   Atlet Bola Voli Internasional
1. Nama                    : Aleksandr Borisovich Savin
Jenis kelamin        : Laki-laki
Tinggi                   : 6'7" (200 cm)
Berat                    : 214 lbs (97 kg)
Tanggal Lahir       : July 1, 1957 in Taganrog, Krasnodar Kray, Russia
Club        
            : CSKA (Central Sport Klub Army)
Negara                  : 
Uni Soviet
Sport                    :
Volleyball


2.    Nama                    : Siegfried Schneider
Tanggal lahir        : 12 November 1939
Negara                  : Jerman
Jenis Kelamin       : Laki-laki

3.    Nama                    : Ivan Bugajenkov

Negara                  : Latvia

Tanggal lahir      : 18 Februari 1938
4.    Nama                    : Yusidey Silié Frómeta 
Tanggal Lahir       : 11 November 1984
Negara                  : Kuba
Jenis Kelamin       : Wanita





















BAB III
PENUTUP

3.1.      Kesimpulan   
            Dari uraian dan penjelasan yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat telah banyak menggemari olahraga bola voli yang ditemukan sejak satu abad yang lalu oleh William G. Morgan di YMCA.
            Olahraga bola voli juga merupakan olahraga yang membutuhkan teknik yang bagus dan baik karena dalam permainan ini sangat dibutuhkan kerjasama tim, rasa percaya diri, keberanian, menghargai sesama teman dan lawan, kerja keras dan menerima kekalahan dengan besar hati.                    
3.2.      Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kendala yang dialami penulis. Makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak kesalahan yang ditemukan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dari pembaca yang dapat membantu penulis dalam penulisan makalah untuk masa yang akan datang. Saran yang disampaikan oleh pembaca akan sangat berguna bagi penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar